Kamis, 20 November 2014

Hepatitis Fulminan


Suatu jenis klinis hepatitis yang jarang terjadi, dimana perjalanan penyakitnya berkembang dengan cepat, terjadi ikterus yang semakin berat, kuning seluruh tubuh, timbul gejala neurologi atau ensefalopati hepatic, kemudian masuk kedalam keadaan koma dan gagal hati akut.

Manifestasi klinis

Penyakit ini berawal dari hepatitis akut ikterik yang lazim dijumpai dan dimulai dengan keluhan prodromal. Gejala-gejala yang membahayakan adalah muntah berulang, fetor hepatik, bingung, mengantuk, flapping tremor secara spintas, peningkatan suhu dan pengecilan hati. Pasien menninggal dalam waktu 10 hari. Mungkin ditemukan tanda-tanda perdarahan yang luas.

Untuk menentukan jenis penyebabnya dapat diambil pegangan perbedaan klinis yang terjadi. Pada hepatitis A paling sering didapatkan peningkatan suhu badan. Pada hepatitis B didapatkan waktu protrombin memanjang. Sedangkan pada Hepatitis C, lama penyakit sebelum tercapai ensefalopati lebih panjang.



Bagaimana Cara Berkembangnya Hepatitis Akut Akibat virus ?
Orang yang mengidap hepatitis akibat virus yang ringan mungkin hanya akan merasa kurang enak badan dan mungkin tidak mengalami penyakit kuning.

Beberapa orang mungkin bahkan tidak merasa sakit sama sekali. Satu-satunya bukti hepatitis akut akibat pada orang dengan hepatitis yang ringan adalah tes laboratorium yang menunjukkan abnormalitas temporer pada hati.

Pada kasus hepatitis akut akibat virus yang biasa, penyakit kuning semakin nyata pada tingkat yang berbeda-beda, warna urine menjadi semakin gelap dan tinja semakin terang. Hati pun membesar. Pemulihan dari  infeksi ini adalah suatu keharusan. Indikasi pertama dan paling umum adalah kembalinya nafsu makan dan berkurangnya rasa mual dan muntah. Setelah itu, penyakit kuning berkurang, tinja dan urine memperoleh warna normalnya kembali dan hati kembali ke ukuran normalnya.

Mayoritas orang dengan hepatitis akut akibat virus sembuh dalam waktu tiga sampai enam minggu. beberapa orang mungkin terus mengalami gatal-gatal parah setelah dua minggu, yang mungkin berlangsung sampai beberapa minggu.

Sebagian kecil orang yang mengidap hepatitis akut akibat virus mengalami komplikasi. Fulminant hepatitis adalah komplikasi yang tidak diinginkan dan memiliki risiko kematian yang tinggi. Dalam kondisi ini, penyakit kuning menjadi parah secara progresif dalam beberapa hari, gejalanya terus memburuk, dan berakhir pada kondisi koma. Hepatitis fulminan terutama terjadi pada hepatitis akut akibat virus A dan E. Penyakit ini lebih jarang terjadi pada hepatitis yang disebabkan oleh infeksi hepatitis B. Virus C tidak pernah diketahui menyebabkan hepatitis fulminan.

Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan leukositosis, dan secara biokimiawi terdapat gambaran gagal hati akut berupa tingginya bilirubin dan transaminase serum menurun. Koagulasi darah terganggu.

Komplikasi
Edema serebral, perdarahan saluran cerna, gagal ginjal, gangguan elektrolit, gangguan pernapasan, hipoglikemia, sepsis, gelisah, koagulasi intavaskular diseminata, hipotensi dan kematian.

Tanda-tanda edma serebral adalah kenaikan tekanan intracranial dengan gejala dini transpirasi, hiperventilasi, hiperrefleksi, opistotonus, kejang-kejang, kelainan kedua pupil yang berakhir dengan reflex negative terhadap cahaya. Hilangnya refleks okulovestibular menunjukkan prognosis fatal.

Penatalaksanaan
Pasien harus dirawat ruang rawat intensif. Pengobatanyang spesifik tidak ada,hanya bersifat supportif.

ü  Edema serebral diobati dengan manitol iv 1 g/kg 4-6 jam dengan observasi osmolaritas serum yang cermat. Bila mencapai 320 mOsmol/L harus dihentikan dan diulang kembali bila telah kembali normal. Perdarahan saluran cerna diturunkan dengan pemberian simetidin 300mg/ 6 jam atau perinfus dengan dosis 50 mg/jam.
ü  Laktulosa diberikan untuk mengendalikan hiperamonia denagn dosis disesuaikan agar dosis tidak terjadi diare 2-3kali/sehari. Gangguan elektrolit berupa hiponatremia akibat pemakaian laktulosa yang berlebihan.
ü  Hipoglikemia diobati secara agresif dengan larutan dekstrosa 10-25%. Packed Red Cell hanya diberikan pada pasien dengan perdarahan aktif  atau jika akan dilakukan tindakan invasive seperti intubasi atau kanulasi vena sentral.
ü  Berikan diazepam bila pasien gelisah.
ü  Dianjurkan pemberian kortikosteroid dosis tinggi yaitu 800mg/hari atau    400mg/hari.
ü  Transplantasi tidak praktis karena waktu terbatas dan donor tidak mudah didapat.

Rekomendasikan ini di Google
                       










                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                               


Tidak ada komentar: