Suatu jenis klinis hepatitis yang jarang
terjadi, dimana perjalanan penyakitnya berkembang dengan cepat, terjadi ikterus
yang semakin berat, kuning seluruh tubuh, timbul gejala neurologi atau
ensefalopati hepatic, kemudian masuk kedalam keadaan koma dan gagal hati akut.
Manifestasi klinis
Penyakit ini berawal dari hepatitis akut
ikterik yang lazim dijumpai dan dimulai dengan keluhan prodromal. Gejala-gejala
yang membahayakan adalah muntah berulang, fetor hepatik, bingung, mengantuk,
flapping tremor secara spintas, peningkatan suhu dan pengecilan hati. Pasien
menninggal dalam waktu 10 hari. Mungkin ditemukan tanda-tanda perdarahan yang
luas.
Untuk menentukan jenis penyebabnya dapat
diambil pegangan perbedaan klinis yang terjadi. Pada hepatitis A paling sering
didapatkan peningkatan suhu badan. Pada hepatitis B didapatkan waktu protrombin
memanjang. Sedangkan pada Hepatitis C, lama penyakit sebelum tercapai
ensefalopati lebih panjang.
Bagaimana
Cara Berkembangnya Hepatitis Akut Akibat virus ?
Orang
yang mengidap hepatitis akibat virus yang ringan mungkin hanya akan merasa
kurang enak badan dan mungkin tidak mengalami penyakit kuning.
Beberapa orang mungkin bahkan tidak merasa sakit sama sekali. Satu-satunya bukti hepatitis akut akibat pada orang dengan hepatitis yang ringan adalah tes laboratorium yang menunjukkan abnormalitas temporer pada hati.
Beberapa orang mungkin bahkan tidak merasa sakit sama sekali. Satu-satunya bukti hepatitis akut akibat pada orang dengan hepatitis yang ringan adalah tes laboratorium yang menunjukkan abnormalitas temporer pada hati.
Pada kasus hepatitis akut akibat virus yang biasa, penyakit kuning semakin nyata pada tingkat yang berbeda-beda, warna urine menjadi semakin gelap dan tinja semakin terang. Hati pun membesar. Pemulihan dari infeksi ini adalah suatu keharusan. Indikasi pertama dan paling umum adalah kembalinya nafsu makan dan berkurangnya rasa mual dan muntah. Setelah itu, penyakit kuning berkurang, tinja dan urine memperoleh warna normalnya kembali dan hati kembali ke ukuran normalnya.
Mayoritas orang dengan hepatitis akut akibat virus sembuh dalam waktu tiga sampai enam minggu. beberapa orang mungkin terus mengalami gatal-gatal parah setelah dua minggu, yang mungkin berlangsung sampai beberapa minggu.
Sebagian kecil orang yang mengidap hepatitis akut akibat virus mengalami komplikasi. Fulminant hepatitis adalah komplikasi yang tidak diinginkan dan memiliki risiko kematian yang tinggi. Dalam kondisi ini, penyakit kuning menjadi parah secara progresif dalam beberapa hari, gejalanya terus memburuk, dan berakhir pada kondisi koma. Hepatitis fulminan terutama terjadi pada hepatitis akut akibat virus A dan E. Penyakit ini lebih jarang terjadi pada hepatitis yang disebabkan oleh infeksi hepatitis B. Virus C tidak pernah diketahui menyebabkan hepatitis fulminan.
Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan
leukositosis, dan secara biokimiawi terdapat gambaran gagal hati akut berupa
tingginya bilirubin dan transaminase serum menurun. Koagulasi darah terganggu.
Komplikasi
Edema serebral, perdarahan saluran cerna,
gagal ginjal, gangguan elektrolit, gangguan pernapasan, hipoglikemia, sepsis,
gelisah, koagulasi intavaskular diseminata, hipotensi dan kematian.
Tanda-tanda edma serebral adalah kenaikan
tekanan intracranial dengan gejala dini transpirasi, hiperventilasi,
hiperrefleksi, opistotonus, kejang-kejang, kelainan kedua pupil yang berakhir
dengan reflex negative terhadap cahaya. Hilangnya refleks okulovestibular
menunjukkan prognosis fatal.
Penatalaksanaan
Pasien harus dirawat ruang rawat intensif.
Pengobatanyang spesifik tidak ada,hanya bersifat supportif.
ü Edema serebral diobati
dengan manitol iv 1 g/kg 4-6 jam dengan observasi osmolaritas serum yang
cermat. Bila mencapai 320 mOsmol/L harus dihentikan dan diulang kembali bila
telah kembali normal. Perdarahan saluran cerna diturunkan dengan pemberian
simetidin 300mg/ 6 jam atau perinfus dengan dosis 50 mg/jam.
ü Laktulosa diberikan untuk
mengendalikan hiperamonia denagn dosis disesuaikan agar dosis tidak terjadi
diare 2-3kali/sehari. Gangguan elektrolit berupa hiponatremia akibat pemakaian
laktulosa yang berlebihan.
ü Hipoglikemia diobati secara
agresif dengan larutan dekstrosa 10-25%. Packed Red Cell hanya diberikan pada
pasien dengan perdarahan aktif atau jika akan dilakukan tindakan invasive
seperti intubasi atau kanulasi vena sentral.
ü Berikan diazepam bila
pasien gelisah.
ü Dianjurkan pemberian
kortikosteroid dosis tinggi yaitu 800mg/hari atau 400mg/hari.
ü Transplantasi tidak praktis
karena waktu terbatas dan donor tidak mudah didapat.
Rekomendasikan ini di Google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar